Evaluasi Pembelajaran Berkarakter, Pengolahan sistem Holistikpun Menjadi Acuan Di SDIT Cahaya Ummat - Model Pembelajaran Berkarakter akan mengevaluasi pembelajaran holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat ini meliputi evaluasi akademik dan sikap. Untuk jenis penilaian yang digunakan antara lain, unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tertulis, portofolio, sikap, dan penilaian diri. Sedangkan teknik penilaiannya test dan non test.
Untuk penilaian akademik, ada standar kriteria ketuntasan minimal yang berbeda pada tiap mata pelajarannya. Penilaian tiap mata pelajaran meliputi penguasaan materi dan sikap saat mengikuti pelajaran pada materi tersebut. Untuk penilaian sikap, ada skala sikap tersendiri dengan nilai minimal 60 dan nilai maksimal 85. Dalam skala sikap yang diperhitungkan adalah antusias siswa dan bagaimana cara bersikap.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat penilaian tersendiri dengan nilai minimal 0 dan nilai maksimal 100. Siswa dinyatakan naik kelas apabila telah mengikuti seluruh rangkaian program pembelajaran pada semester 1 dan 2, serta tidak ada nilai dibawah KKM maksimal 4 mata pelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, IPA, memperoleh nilai minimal “baik” pada aspek K3.
Untuk penilaian akademik, ada standar kriteria ketuntasan minimal yang berbeda pada tiap mata pelajarannya. Penilaian tiap mata pelajaran meliputi penguasaan materi dan sikap saat mengikuti pelajaran pada materi tersebut. Untuk penilaian sikap, ada skala sikap tersendiri dengan nilai minimal 60 dan nilai maksimal 85. Dalam skala sikap yang diperhitungkan adalah antusias siswa dan bagaimana cara bersikap.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat penilaian tersendiri dengan nilai minimal 0 dan nilai maksimal 100. Siswa dinyatakan naik kelas apabila telah mengikuti seluruh rangkaian program pembelajaran pada semester 1 dan 2, serta tidak ada nilai dibawah KKM maksimal 4 mata pelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, IPA, memperoleh nilai minimal “baik” pada aspek K3.
Hasil Pembelajaran Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Di SDIT Cahaya Ummat
Hasil pembelajaran pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat, secara akademik cukup bagus. Meskipun baru meluluskan siswa dua periode, SDIT Cahaya Ummat mampu meraih peringkat 2 tingkat kecamatan pada hasil ujian nasional tahun 2011. Sedangkan jika dilihat dari kecerdasan spiritual dan emosional siswa secara umum bagus. Mayoritas siswa SDIT Cahaya Ummat mampu menunjukkan kalau mereka anak yang santun, supel, mudah bergaul, dan taat beribadah. Dilihat dari kesungguhan siswa melakukan sholat dhuhur berjamaah di sekolah tanpa komando guru. Hal ini karena mereka telah dibiasakan oleh para guru melakukan sholat dhuhur berjamaah saat istirahat ke dua.
Kendala Dan Alternatif Pemecahannya Dalam Pelaksanaan Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Di SDIT Cahaya Ummat
Kendala dan alternatif pemecahannya dalam pelaksanaan model pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat yaitu kurang maksimal dalam pelaksanaan model pendidikan seperti ini dikarenakan belum semua guru benar-benar mengerti dan memahami model pendidikan holistik berbasis karakter, dan masih kurangnya penguasaan tentang model pendidikan holistik berbasis karakter. Akan tetapi, pihak kepala sekolah akan berupaya memaksimalkan model pendidikan seperti ini melalui pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh para guru.
Konsep pendidikan holistik berbasis karakter merupakan pendidikan yang membentuk siswa menjadi pribadi yang mampu mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritualnya secara seimbang sehingga terbentuk manusia yang berkarakter kuat. Model kurikulum pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat sudah memenuhi standar kurikulum holistik meskipun belum dirinci tetapi sudah mendekati kurikulum yang dimaksud dalam model pendidikan holistik.
Model pembelajaran holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat mengacu pada cooperative learning. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Sedangkan guru sebagai fasilitator. Selain mengajarkan pengetahuan, guru selalu memberi contoh bagaimana bersikap, dan berbicara sesuai etika. Metode yang digunakan yaitu dengan diskusi terbuka, bermain, bernyanyi, membaca buku-buku cerita, dan latihan-latihan dalam tindakan nyata. Model evaluasi di SDIT Cahaya Ummat, meliputi evaluasi akademik dan sikap. Mengguakan jenis penilaian unjuk kerja, penugasan, portofolio, tertulis, sikap, dan penilaian diri. Sedangkan teknik penilaiannya test dan non test. Serta ada kriteria-kriteria tersendiri dalam menentukan kenaikan kelas.
Hasil pembelajaran pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat dilihat dari nilai akademik maupun perilaku siswa cukup baik. Kendala dan alternatif pemecahannya dalam pelaksanaan model pendidikan holistik berbasis karakter, kendalanya pelaksanaan belum bisa maksimal. Salah satunya disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran seperti ini. Pemecahannya para guru akan mengikuti pelatihan khusus tentang model pendidikan holistik berbasis karakter.
Konsep pendidikan holistik berbasis karakter merupakan pendidikan yang membentuk siswa menjadi pribadi yang mampu mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritualnya secara seimbang sehingga terbentuk manusia yang berkarakter kuat. Model kurikulum pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat sudah memenuhi standar kurikulum holistik meskipun belum dirinci tetapi sudah mendekati kurikulum yang dimaksud dalam model pendidikan holistik.
Model pembelajaran holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat mengacu pada cooperative learning. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Sedangkan guru sebagai fasilitator. Selain mengajarkan pengetahuan, guru selalu memberi contoh bagaimana bersikap, dan berbicara sesuai etika. Metode yang digunakan yaitu dengan diskusi terbuka, bermain, bernyanyi, membaca buku-buku cerita, dan latihan-latihan dalam tindakan nyata. Model evaluasi di SDIT Cahaya Ummat, meliputi evaluasi akademik dan sikap. Mengguakan jenis penilaian unjuk kerja, penugasan, portofolio, tertulis, sikap, dan penilaian diri. Sedangkan teknik penilaiannya test dan non test. Serta ada kriteria-kriteria tersendiri dalam menentukan kenaikan kelas.
Hasil pembelajaran pendidikan holistik berbasis karakter di SDIT Cahaya Ummat dilihat dari nilai akademik maupun perilaku siswa cukup baik. Kendala dan alternatif pemecahannya dalam pelaksanaan model pendidikan holistik berbasis karakter, kendalanya pelaksanaan belum bisa maksimal. Salah satunya disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran seperti ini. Pemecahannya para guru akan mengikuti pelatihan khusus tentang model pendidikan holistik berbasis karakter.